Berita Terbaru

NEWS ANCHOR , PELUANG KERJA DI MASA DIGITAL

Mungkin banyak orang yang menyebut bahwa News Anchor merupakan profesi yang mudah dilakukan. Ternyata  News Anchor  kudu memiliki wawasan pengetahuan luas, Kemampuan membaca, berkomunikasi, artikulasi yang jelas, intonasi, pengaturan napas  dan penampilan juga gerak tubuh yang baik. Semuanya itu membutuhkan proses tetapi yang terpenting adalah selalu mau melatih diri, kalau berminat untuk menjadi News Anchor baik di televisi dan radio.

News Anchor adalah  jurnalis radio dan TV yang membawakan materi berita dan sering terlibat memberikan improvisasi komentar dalam siaran langsung. Istilah ini utamanya dipakai di Amerika Serikat dan Kanada. Banyak news anchor terlibat dalam penulisan atau penyuntingan berita bagi program mereka sendiri. News Anchor juga mewawancara narasumber di studio atau memandu program diskusi. Banyak juga yang menjadi komentator dalam berbagai program berita.          

Seorang News Anchor dari Bandung TV, Niken Pratiwi Rabu siang (8/9/2021) hadir dalam Guest Lecture SMK Pariwisata Telkom Bandung yang rutin digelar menghadirkan orang-orang yang berkompeten di bidangnya.  Kegiatan Talking-Talking Santuy ini bertopik  ‘Speaking Loud In Public’  melalui Zoom dengan Host Arka dan Adel, dua pelajar SMK Pariwisata Telkom Bandung.  Acara ini di ikuti oleh Kepala Sekolah, Ibu Oka, Guru-Guru dan para Pelajar khususnya kelas X da XI.  Acara yang berlangsung dari pukul 11.00 itu diwarnai dengan keseruan-keseruan ketika Pelajar diajak untuk mencoba menjadi News Anchor seperti Niken Pratiwi, termasuk Bu Oka yang “ditodong” menjadi News Anchor dengan membacakan naskah yang diberikan oleh Niken Pratiwi.

Dalam balutan blus hitam dengan scarf motif warna kunyit, hitam dan putih, Niken Pratiwi yang siang tadi nampak modis, terus menerus murudulkeun ilmu-ilmu dan pengalamannya sebagai News Anchor di Bandung TV.  Pengalaman yang sangat berharga, Niken bagikan kepada Guru-Guru dan Pelajar SMK Pariwisata Telkom Bandung, ternyata mendapat ditanggapan positif sebab mampu menambah wawasan dan kompetensi mereka tersebut.

Penulis : Bram Herdiana, guru mapel : Sejarah Indonesia

Post A Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *